II. Rawan (cartilago)
Rawan atau tulang muda terdiri dari sel-sel yang banyak mengeluarkan zat-sela (chondrine). Jaringan rawan pada anak-anak mempunyai banyak sel-sel, pada orang dewasa sel-sel itu berkurang dan lebih banyak zat-selanya. Rawan ini lembek dan mudah dibengkok bengkokkan (bingkas), dan kebanyakan kedapatan didalam tubuh bayi yang baru lahir.
Bertambah lanjut umur bayi itu, bertambah banyak pula rawannya bertukar menjadi tulang biasa, sehingga pada waktu orang itu menjadi dewasa, rawan itu hanya kedapatan pada beberapa tempat saja didalam tubuh,
Misalnya dihidung, diantara tulang iga dengan tulang dada, diujung tulang didalam sendi, diantara ruas tulang belakang, didalam tulang pipa diantara bagian tengah dengan ujungnya yang dinamakan garis epifise (cakera epifise).
Disekeliling sel-sel rawan itu kedapatan zat rawan, yaitu zat yang keras tetapi liat dan warnanya seperti karah putih. Oleh sebab itu rawan itu dapat dibengkok-bengkokkan seperti rotan. Jikalau bentuknya dipaksa ditukar, ia kembali lagi kepada bentuknya yang semula, jikalau paksaan itu ditiadakan lagi (bingkas).
Kebanyakan pada orang dewasa rawan itu ke dapatan pada tempat-tempat yang memerlukan pergerakan antara tulang dengan tulang. Dengan jalan begini dapatlah rawan itu menjaga kerusakan tulang keras. Rawan itu dibungkus oleh selaput lendir yang dinamakan selaput rawan (perichbndrium) didalamnya banyak kedapatan pembuluh-pembuluh darah yang membawa zat-zat makanan untuk sel-selnya.
Rawan dibuat oleh selaput rawan itu yang terdiri dari beberapa lapis sel-sel pembentuk rawan (chondroblasten). Yang terbanyak dijumpai adalah rawan zat selnya sama rata dan bening. Pada rawan serabut kedapatan serabut-serabut di dalam zat sela nya yang biasa menghasilkan zat-lem (collagen). Jikalau didalam zat-sela diantara sel-sel rawan banyak zat kapur ditaruhkan terjadilah perubahan rawan itu menjadi tulang biasa.
Rawan atau tulang muda terdiri dari sel-sel yang banyak mengeluarkan zat-sela (chondrine). Jaringan rawan pada anak-anak mempunyai banyak sel-sel, pada orang dewasa sel-sel itu berkurang dan lebih banyak zat-selanya. Rawan ini lembek dan mudah dibengkok bengkokkan (bingkas), dan kebanyakan kedapatan didalam tubuh bayi yang baru lahir.
Bertambah lanjut umur bayi itu, bertambah banyak pula rawannya bertukar menjadi tulang biasa, sehingga pada waktu orang itu menjadi dewasa, rawan itu hanya kedapatan pada beberapa tempat saja didalam tubuh,
Misalnya dihidung, diantara tulang iga dengan tulang dada, diujung tulang didalam sendi, diantara ruas tulang belakang, didalam tulang pipa diantara bagian tengah dengan ujungnya yang dinamakan garis epifise (cakera epifise).
Disekeliling sel-sel rawan itu kedapatan zat rawan, yaitu zat yang keras tetapi liat dan warnanya seperti karah putih. Oleh sebab itu rawan itu dapat dibengkok-bengkokkan seperti rotan. Jikalau bentuknya dipaksa ditukar, ia kembali lagi kepada bentuknya yang semula, jikalau paksaan itu ditiadakan lagi (bingkas).
Kebanyakan pada orang dewasa rawan itu ke dapatan pada tempat-tempat yang memerlukan pergerakan antara tulang dengan tulang. Dengan jalan begini dapatlah rawan itu menjaga kerusakan tulang keras. Rawan itu dibungkus oleh selaput lendir yang dinamakan selaput rawan (perichbndrium) didalamnya banyak kedapatan pembuluh-pembuluh darah yang membawa zat-zat makanan untuk sel-selnya.
Rawan dibuat oleh selaput rawan itu yang terdiri dari beberapa lapis sel-sel pembentuk rawan (chondroblasten). Yang terbanyak dijumpai adalah rawan zat selnya sama rata dan bening. Pada rawan serabut kedapatan serabut-serabut di dalam zat sela nya yang biasa menghasilkan zat-lem (collagen). Jikalau didalam zat-sela diantara sel-sel rawan banyak zat kapur ditaruhkan terjadilah perubahan rawan itu menjadi tulang biasa.